Darurat Listrik dan Jalur Utama: Aceh Perpanjang Status Bencana, PLN Kejar Perbaikan SUTT Kritis

Darurat Listrik dan Jalur Utama: Aceh Perpanjang Status Bencana, PLN Kejar Perbaikan SUTT Kritis


 

Dipublikasikan pada: 12 Desember 2025 | Sumber: Laporan Bencana Aceh

Bireuen, Aceh – Pemerintah Provinsi Aceh bersama berbagai pihak terus mengintensifkan upaya pemulihan pasca-bencana banjir bandang yang melanda sejumlah kabupaten/kota. Status Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi di Aceh secara resmi **diperpanjang hingga 25 Desember 2025**, menandakan fokus yang belum surut pada penanganan darurat dan transisi ke tahap rehabilitasi.

Fokus Pemulihan Infrastruktur Kritis

Keterbatasan akses dan terputusnya jaringan listrik menjadi tantangan terbesar dalam distribusi bantuan dan aktivitas warga. Oleh karena itu, percepatan pemulihan dua sektor ini menjadi jantung dari upaya saat ini:

1. Pemulihan Kelistrikan (Tantangan SUTT)

PT PLN (Persero) telah memobilisasi lebih dari seribu personel dari berbagai unit di Indonesia. Prioritas utama adalah perbaikan **Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Langsa–Pangkalan Brandan** yang terputus akibat robohnya lima tower transmisi. Pemulihan SUTT ini krusial untuk menghubungkan kembali sistem kelistrikan Aceh dengan jaringan Sumatra.

2. Akses dan Konektivitas Darat

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I berfokus pada pemulihan jalur darat yang vital.

  • Pengerahan alat berat dilakukan untuk membersihkan material longsor dan lumpur.
  • Di Aceh Singkil, Gubernur menginstruksikan pemasangan **jembatan darurat (tipe bailey)** untuk segera memulihkan mobilitas logistik dan warga.
  • Perbaikan tanggul-tanggul sementara juga menjadi prioritas.

Dukungan Unik dan Kebutuhan Dasar di Lapangan

Selain upaya teknis, langkah-langkah non-konvensional juga dilakukan untuk menjangkau area terisolir:

Di Kabupaten Pidie Jaya, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh bahkan menurunkan empat ekor gajah terlatih beserta tim pendukung untuk membantu membersihkan lokasi dan mengangkut logistik di area yang sulit dijangkau kendaraan berat.

Ancaman Kesehatan Pasca-Bencana: Di Aceh Tamiang, yang terdampak parah, warga mendesak pasokan air bersih, obat-obatan, dan peningkatan sanitasi. Ribuan rumah mengalami kerusakan, termasuk ratusan yang hanyut. Pemerintah daerah saat ini tengah menggodok konsep pembangunan hunian sementara sebagai solusi awal bagi warga yang kehilangan tempat tinggal.

Kapan Aceh Akan Pulih Total?

Pemulihan total hingga aktivitas masyarakat kembali normal dan infrastruktur terbangun kembali akan memakan waktu yang signifikan dan berkelanjutan setelah masa tanggap darurat berakhir. Fase Rehabilitasi dan Rekonstruksi diperkirakan akan memakan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, tergantung skala kerusakan rumah, fasilitas publik, lahan pertanian, dan perekonomian warga.

Pemulihan memerlukan sinergi berkelanjutan dari semua pihak, memastikan bahwa selain bantuan logistik, pembangunan infrastruktur yang lebih tangguh terhadap bencana juga terpenuhi.

#BanjirAceh #AcehTanggapBencana #PemulihanInfrastruktur #PLN